Sunday 27 May 2012

LAPORAN BIOLOGI "MENGAMATI SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN"

Mengamati Sistem Respirasi pada HewanMenggunakan
Respirometer Sederhana.
I.       Tujuan : Memahami pengaruh percepatan pernapasan  pada hewan menggunakan respirometer sederhana.

II.    Landasan Teori
            Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
            Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh.
1.      Eosin merupakan cairan berwarna merah yang biasanya dipakai untuk eksperimen biologi  mengenai "Kecepatan Laju O2 yang dibutuhkan serangga daumbuhan". Dalam penggunaanya, eosin dimasukkan ke dalam pipa  respirometer, agar dapat melihat kecepatan laju oksigennya, untuk mengetes kecepatan pernapasan serangga atau tumbuhan pada saat dimasukkan ke dalam tabung yang udaranya terbatas.
2.      Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar
Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:

KOH + CO2 → K2CO3 + H2O

I.       Alat dan Bahan :


1.      Respirometer
2.      Timbangan
3.      Pipet
4.      Pinset
5.      Kapas
6.      Hewan (JANGKRIK)
7.      Kristal (KOH & NaOH)
8.      Plastisin
9.      Eosin


II.    Cara Kerja :
1.      Timbanglah 1-2 gram kristal NaOH, kemudian masukkan kedalam botol respirometri
2.      Tutuplah kristal NaOH dengan kapas agar hewan yang akan diamati tidak bersinggungan dengan kristal tersebut.
3.      Masukkan hewan kedalam botol respirometer.
4.      Tutup botol respirometer  dengan penutup pipa berskala, jika terdapat uap air pada dinding dalam pipa berskala maka hilangkan uap sebelum pipa itu ditutup.
5.      Oleskan plastisin/vaselin pada sambungan botol respirometer dengan penutupnya hingga rapat.
6.      Tutuplah ujung pipa berskala menggunakan ujung tali selama ±2 menit, setelah itu lepaskan & teteskan iosin dengan menggunakan suntikan hingga ujung pipa tertutup oleh iosin sepanjang ±0,5 cm.
7.      Letakkan perangkat percobaan tersebut diatas meja yang rata
8.      Amati gerak Eosin.

I.       Hasil Pengamatan
Nama hewan
Satu menit ke-
Jarak tempuh (cm)
Jangkrik
1
0,1
2
0,19
3
0,24
4
0,3
5
0,38
6
0,4
7
0,44
8
0,49
9
0,53
10
0,55
11
0,58
12
0,6
13
0,61

















II.    Pembahasan
Saat jangkrik belum dimasukkan kedalam tabung respirometer, keadaan jangkrik masih normal (segar). Disaat menit pertama pernafasan jangkrik masihs tabil, .Di menit berikutnya pernafasan jangkrik masih tetap stabil walaupun sudah sedikit berkurang kecepatannya. Semakin lama pernafasan jangkrik mulai melemah, namun jangkrik masih tetap bertahan. Dan di menitke 13, eosin berhenti dan jangkrik tidak bergerak. Setelah tabung respirometer dibuka jangkrik tak sadarkan diri (pingsan).

I.       Pertanyaan
1.      Apa fungsi KOH/NaOH dalam percobaan?
Jawab :KOH atau NaOH digunakan untuk menyerap COyang dihembuskan oleh hewan atau tumbuhan yang berada di dalam respirometer

2.      Factor apakah yang menyebabkna eosin dalam pipa berskala itu bergerak?
Jawab :Eosin bergerak ke arah tabung spesimen (ke dalam) karena adanya penyusutan volum udara dalam tabung tertutup tersebut. Oksigen dihirup oleh jangkrik, kemudian karbon dioksida dikeluarkan namun diserap oleh NaOH. Begitu terus menerus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam..

II.    Kesimpulan
Semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk melakukan respirasi karena oksigen dapat membantu perombakan bahan makananan dalam tubuh sehingga diperoleh energy dan sisa pembakaran berupa karbondioksida. Terbuktidengan percobaan jangkrik  dengan respirometer yang membuat jangkrik lemas setelah lama tidak mendapatkan oksigen.

III. Daftar Pustaka
BSE Biologi XI
Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.


Tuesday 22 May 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN


Pertumbuhan dan perkembangan
A.  Pengertian
Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.
B.   Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut:
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu
a.      Perkecambahan epigeal
b.     Perkecambahan hypogeal

2.      Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristemprimer. Pertumbuhan ini  disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.

3.      Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a.      Jaringan meristem apex
b.     Jaringan meristem lateral
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus.

b. Kambium fasis
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.

c. Kambium interfasis
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur.

4.      Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.

a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.

Thursday 17 May 2012

Konsep-konsep tentang Asal Mula Kehidupan

Ada beberapa konsep tentang asal mula kehidupan, yaitu:
a.    Kehidupan asalnya dari lautan
Di biosfer terdapat bermacam-macam materi yang mengandung energi. Materi dan energi yang berasal dari lereng gunung, lembah mengalir terbawa arus air ke sungai yang akhirnya menuju ke lautan.
Di lautan terkumpul materi yang berupa zat-zat kimia berupa unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2). Dengan adanya gelembung larutan unsur-unsur tersebut terjadi reaksi kimia dan pada suhu tertentu akan menghasilkan zat hidup yang berupa protein. Zat  hidup  itu  selanjutnya  akan  mengalami  evolusi  yang  akhirnya menjelma menjadi makhluk hidup. Makhluk hidup yang masih sangat sederhana yang disebut virus.(Harliyono, 1999:6)
b.    Kehidupan asalnya dari udara
Teori ini telah dibuktikan oleh Prof. Urey dibantu oleh asistennya Stanley Miller. Teorinya disebut teori Urey dan percobaannya disebut percobaan Miller.
Senyawa-senyawa kimia yang ada di lapisan atas biosfer apabila terkena panas akan menguap. Di atmosfer terkumpullah uap,  hidrogen, nitrogen, oksigen, dan karbon. Pada saat terjadi halilintar yang merupakan energi listrik alam, menyebabkan uap-uap tadi dapat berhubungan dan terjadilah reaksi kimia. Hasil dari reaksi tersebut adalah zat yang berupa protein. Zat tersebut pada keadaan suhu tertentu akan menjelma menjadi zat hidup selanjutnya berkembang menjadi makhluk hidup.

Keanekaragaman Mahluk Hidup

Tahukah  Anda  bahwa  jumlah  makhluk  hidup  yang  ada  di  bumi  ini diperkirakan sekitar 100 juta jenis, bahkan lebih. Jika makhluk hidup ditambah  dengan  makhluk  yang  sudah  menjadi  fosil,  maka  ada sekitar  500  juta jenis.  Jenis  makhluk  hidup  yang  sangat  banyak  memiliki  keanekaragaman yang hampir tidak terbatas. Hal itu dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna tubuh,  ukuran  tubuh,  makanan,  cara  berkembang  biak,  cara  beradaptasi, tingkah  laku,  penampilan,  habitat,  dan  sebagainya. Bagaimana cara kita mempelajari banyaknya keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini? Untuk mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berjuta-juta jenis makhluk hidup, para ilmuwan menerapkan sistem tertentu, yaitu  dengan  menggunakan  klasifikasi  makhluk  hidup.
         Andaikan suatu hari Anda menemukan “suatu makhluk hidup”, bagaimana  cara  Anda  menggolongkan  makhluk  hidup  itu?  Termasuk  jenis  tum buhan  ataukah  jenis  hewan?  Bagaimana  cara  Anda  melakukannya?  Jika makhluk  hidup  tersebut  Anda  golongkan  sebagai  hewan,  maka  langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengetahui ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati terlebih dahulu, misalnya tingkah laku, penampilan, makanan, cara berkembang biak, dan lain-lain. Adapun jika makhluk hidup itu  Anda  golongkan  sebagai  tumbuhan,  coba  ingat-ingat  kembali  mengenai ciri-ciri  dari  dunia  tumbuhan  seperti  tempat  tumbuh,  batang,  bentuk  daun, dan  bagian-bagian  lainnya.  Selain  itu,  untuk  membedakan  antara  golongan tumbuhan  dan  hewan  dapat  diamati  dari  geraknya,  hewan  dapat  bergerak bebas (pindah tempat) sedangkan tumbuhan hanya bergerak di tempat. Untuk itulah perlu adanya klasifikasi makhluk hidup.
        Setelah  mengetahui  ciri-ciri  dari  makhluk  hidup,  tentu  Anda  sudah mengetahui  bahwa  klasifikasi  merupakan  suatu  cara  pengelompokan  yang didasarkan  pada  ciri-ciri  tertentu,  seperti  contoh  di  atas.  Para  ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan,  baik  morfologi,  fisiologi,  maupun  anatominya.  Makin  banyak persamaan,  dikatakan  makin  dekat  tali  kekerabatannya.
        Dengan  berkembangnya  pengetahuan dan teknologi, makin maju pula para ilmuwan dalam mengelompokkan makhluk  hidup  dan  makin  teliti  serta  terinci mengamati  perbedaan-perbedaan  yang dapat diungkap. Dalam menggolongkan makhluk hidup, maka kita tidak berhenti hanya sampai pernyataan bahwa sesuatu tergolong tumbuhan atau hewan.