Sunday, 29 March 2015

Sunday, 15 March 2015

Mengenal Manajemen Proses yang ada di Linux

hai teman-teman, kali ini ane mau share mengenai Manajemen Proses pada Linux, pada artikel sebelumnya sudah ane sampaikan mengenai Perintah-Perintah Dasar Linux.
apa si proses itu??
proses adalah program yang sedang dieksekusi. Di Linux, setiap program adalah proses. proses dapat diciptakan dan dapat pula dimusnahkan.
Ketika sistem operasi GNU/linux pertama kali diaktifkan, saat itu pula proses yang bertanggung jawab untuk memuat kernel diciptakan. Proses yang pertaman kali diciptakan di inux disebut init.
Terdapat 4 konsep dasar manajemen proses, yaitu:
  1. Multiprogramming,  salah  satu  teknik  penjadwalan  dimana  tugas  (task)  yang  sedang berjalan  tetap  berjalan  sampai  ia  melakukan  operasi  yang  membutuhkan  waktu  untuk menunggu respon dari luar (external event), misal membaca data dari disket/CD/dsb.
  2. Pseudoparallelism, eksekusi proses secara paralel pada sistem.
  3. Multiprcessing,  kemampuan  pemrosesan  komputer  yang  dilakukan  secara  serentak.
  4. Distributed  Processing,  mengerjakan  semua  proses  pengolahan  data  secara  bersama antara  komputer  pusat  dengan  beberapa  komputer  yang  lebih  kecil  dan  saling dihubungkan melalui jalur komunikasi.
model-model proses:
  1. sequential Process
  2. Multiprogramming
  3. CPU switching
Operasi – operasi pada Proses :
  1. Penciptaan proses (create a process).
  2. Penghancuran/terminasi proses (destroy a process).
  3. Penundaan proses (suspend a process).
  4. Pelanjutan kembali proses (resume a process).
  5. Mem-block proses.
  6. Membangunkan proses.
  7. Menjadwalkan proses.
  8. Komunikasi Antar Proses.
nah, kali ini kita akan coba beberapa operasi-operasi pada proses dengan menggunakan terminal.

Perintah-perintah Proses di Linux:

  • Instruksi ps (process status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada.
  • PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.
  • ps : melihat kondisi proses yang ada
  • ps : melihat kondisi proses yang adaps u : untuk melihat proses beserta user
  • ps -u [user] : untuk mencari proses yang lebih lengkap
  • ps -a | ps -au | ps –aux  : Mencari Proses Lainnya
  • top : melihat proses yang sedang berjalan
  • htop : fungsinya sama dengan top, hanya saja tampilannya berbeda.
  • ps –eH : menampilkan hubungan antara proses parent dan child
  • ps –eF : menampilkan hubungan antara proses parent dan child beserta letak prosesnya
  • pstree : menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki
  • renice prioritas PID : mengubah prioritas suatu proses dengan skala prioritas yaitu antara -20 sampai 19
gunakan perintah-perintah diatas di terminal yang ada di Linux ya,
oke sekian dulu dari ane, semoga bermanfaat.

o iya artikel ini sumbernya dari: 
Modul praktikum manajemen proses mata kuliah Sistem Operasi

Tuesday, 10 March 2015

Tutorial Dual Boot Ubuntu dengan Windows

Sistem operasi (bahasa Inggris: operating system; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.

Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu.
Tanpa panjang lebar lagi mari kita perhatikan tutorial dalam membuat dual boot Ubuntu. Nah sebelum melakukan installasi harap diperhatikan hal-hal berukut:
1.      Pastikan anda memiliki sekurang-kurangnya 5 GB space hardisk
2.      Pastikan anda telah memiki CD driver Ubuntu atau telah membuat bootable ubuntu dengan Flash Drive
Nah kalo keduanya sudah disiapakan maka kita telah siap untuk melakukan installasi Ubuntu dengan dual boot.
Harap perhatikan step by step langkahnya dengan baik, awas jangan ada yang ketinggalan.
Pada tutorial ini saya akan menggunakan Flash Drive untuk melaklukan installasi Ubuntu,
A.    Posisikan Laptop (PC) dalam keadaan mati/restart
a.       Colokkan flash drive pada port USB di Laptop
b.      Hidupkan laptop
c.       Tekan F2 (pada umumnya) untuk masuk ke BIOS guna mengubah boot priority, letakkan flash darive pada prioritas utama, lalu save.
d.      Pilih try Ubuntu without installing
e.       Tunggu , hingga muncul tampilan seperti dibawah.

B.     Klik dua kali pada icon instal Ubuntu 14.04



C.     Pilih English lalu Continue


            D.    Pilih I don’t want to connect ti a wi-fi network right now


            E.      Pilih Continue (gausah diapa-apain)



 
           F.       Pilih Something Else lalu pilih Install Now

         G.    Pada gambar dibawah ini,terlihat free space dengan ukuran 20Gb yang sudah kita ambil dari partisi C diatas, kemudian klik partisi tersebut dan klik tanda "+". Kemudian buatlah swap area terlebih dulu sebagai fungsi Virtual RAM. Cukup sebesar 2Gb saja

        H.   Lakukan ulang seperti kita membuat swap pada area free space, kemudian buat lah mount point sebagai root atau dengan simbol "/" dengan format partisi sebagai Extend4 File System

         I.      Lalu atur bootloader dimana nanti akan ada tampilan untuk memilih salah satu OS yang terinstall di PC kita. Taruh saja bootloadernya pada /dev/sda yang berarti langsung ke HDD.

           J .      Pilih lokasi anda untuk menentukan waktu GMT

           K.    Pilih English UK untuk keyboard Layout lalu klik Continue



          L.     Masukkan nama, pasword dan ulang password yang telah anda masukkan (wajib diisi). Pilih log in automaticly jikaingin login tanpa menggunakan password, atau pilih reqiure my password to log in jika ingin login dengan menggunkan password



          M.    Tunggu hingga proses Installing selesai



       N.     Jika proses installasi telah selasai,pilih restart, dan cabut flash drive dari port USB saat laptop/PC dalam keadaan mati



         O.    Saat proses booting os kita akan diminta untuk memilih OS mana yang akan digunakan dengan memindahkan pointer menggunkan tombol panah bawah.
1.      Pilih Ubuntu jika ingin menggunakan OS Ubuntu
2.      Pilih Windows 8 (loader) (on/dev/sda1) jika ingin menggunakan OS windows
         P.      Proses telah selesai, kini laptop/PC anda dapat dual boot menggunakan Ubuntu dan Windows 8.

Nah itulah langkah-langkah dalam instalasi dual boot OS Ubuntu bersama dengan Windows, selamat mencoba, semoga sukses.

bagi temen-temen yang ingin versi PDF nya bisa di download dengan KLIK gambar dibawah ini

https://drive.google.com/file/d/0B0LODSfvxuMJaExKTmQtb3hMNzQ/view



Sumber gambar dan pustaka:

Monday, 9 March 2015

Asas dan Bidang Layanan Bimbingan Konseling

Berikut adalah asas-asas yang harus di terapkan dalam proses bimbingan konseling:
1.      Asas Kerahasiaan yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain.
2.      Asas Kesukarelaan yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti layanan yang diperuntukkan baginya.
3.      Asas Keterbukaan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4.      Asas Kegiatan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan bimbingan.
5.      Asas Kemandirian yaitu peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri.
6.      Asas Kekinian yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam kondisi sekarangKondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik pada saat sekarang.
7.       Asas Kedinamisan yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8.      Asas Keterpaduan yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan
9.      Asas Kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
10.  Asas Keahlian yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
11.   Asas Alih Tangan Kasus yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli.
12.  Asas Tut Wuri Handayani yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya  kepada peserta didik untuk maju.
Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang tersebut adalah:
1.      Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2.      Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3.      Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Sunday, 1 March 2015

KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecah kan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
2. Peranan Bimbingan dan konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Bimbingan dan konseling sangat perlu keberadaannya disetiap sekolah. Hal ini didukung oleh berbagai macam faktor, seperti dikemukakan oleh Koestoer Partowisastro (1982), sebagai berikut:
1). Sekolah merupakan lingkungan hidup kedua sesudah rumah, di mana anak     dalam waktu sekian jam hidupnya berada di sekolah.
2). Para siswa yang usianya relatif masih sangat membutuhkan bimbingan baik dalam memahami keadaan dirinya, mengarahkan dirinya, maupun dalam mengatasi berbagai macam kesulitan.  
3. Tujuan Bimbingan di Sekolah        
Tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu:
1). Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
2). Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses belajar-mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.
3). Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
4). Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kelanjutan studi.
5). Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
4. Peranan Bimbingan dan Konseling
Peranan Bimbingan dan Konseling antara lain: 
(1) bimbingan belajar, 
(2) bimbingan sosial, dan
(3) bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.  
5. Landasan Bimbingan dan Konseling
Landasan-landasan itu adalah sebagai berikut:
1). Bimbingan selalu memperhatikan perkembangn siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.
2). Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu.
3). Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang dibimbing.
4). Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi (human rights).
5). Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat alamiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis.
6). Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja.
6. Prisip-Prinsip Profesional Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Prisip-Prinsip Profesional Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah antara lain: prinsp-prinsip umum, prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing, prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang memberikan bimbingan, prinsip-prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan.
7. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Ada beberapa asas yang perlu diperhatikan, yaitu: Asas kerahasiaan, Asas keterbukaan, Asas kesukarelan, Asas kekinian, Asas kegiatan, Asas kedinamisan, Asas keterpaduan, Asas kenormatifan, Asas keahlian, Asas alih tangan, Asas tut wuri handayani.
8. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling hendaknya menekankan pada: (a) orientasi individual, (b) orientasi perkembangan siswa, dan (c) orientasi permasalahan yang dihadapi siswa.
9. Kode etik Bimbingan dan konseling
beberapa butir rumusan kode etik bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan harus memegang teguh prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
2)  Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada keahliannya atau wewenangnya.
         3)  Pembimbing langsung berkaitan dengan kehidupan pribadi orang.

POSISI DAN URGENSI BIMBINGAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

A.   Posisi Bimbingan Konseling dalam Pendidikan
Siswa merupakan unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pendidikan yang hanya melaksanakan  bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan  atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual. Kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ada 3 ruang lingkup kegiatan yaitu :
1.    Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan  yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas,  pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.
2.    Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.
3.     Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui  interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung  jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Selain itu, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu (siswa) agar memperoleh pencerahan diri (intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual) sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif serta mampu mencapai kehidupannya yang bermakna (produktif dan konstributif), baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau masyarakat.
B.   Urgensi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Keadaan yang kurang mendukung saat ini, seperti rawannya peredaran narkoba di kalangan remaja, maraknya pornografi di televisi dan VCD, penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras di kalangan anak muda yang dianggap sudah biasa, dan sebagainya. Sungguh menjadi catatan merah bagi semua penghuni negeri ini. Bila kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mengatasinya ? maka satu-satunya jawaban yang mungkin dan cukup menjanjikan adalah dengan menggunakan fasilitas Bimbingan dan Konseling di sekolah, sejak dini. Semua itu dilakukan dengan harapan agar anak-anak terdidik sejak dini untuk mengikuti aturan norma yang berlaku dalam budaya negerinya. Disinilah, bisa kita lihat betapa penting dan urgent-nya peran Bimbingan Konseling dalam dunia pendidikan.

Disisi lain adanya peran Bimbingan dan Konseling dalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan karena diharapakan akan mampu membawa peserta didik sampai pada standar kemampuan profesional dan akademis, juga perkembangan diri yang sehat dan produktif.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN JASMANI DI UPI DAN KONTRIBUSNYA BAGI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

1.1         Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional.
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada dosen tetapi bisa juga pada mahasiswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak didik, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani perlu dipahami oleh komponen-komponen yang terkait oleh pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep. Itu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development).
Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

         Bagaimanakah definisi pendidikan yang kita anut? Adanya perbedaan pengertian itu pendidikan jasmani dengan istilah-istilah lain seperti gerak badan, aktivitas fisik, kesegaran jasmani, dan olahraga hendaknya tidak menimbulkan polemik yang menyesatkan. Perbedaan pendapat itu sesuatu yang wajar, yang terpenting seseorang harus melakukan pembatasan pengertian yang dianut secara jelas dan konsisten apabila membicarakan atau menuliskan berbagai istilah itu sehingga tidak rancu.

1.2         Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini antara lain:
1.         Bagaimana Konsep pendidikan jasmani dan olahraga?
2.         Apakah Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga?
3.         Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani?
4.         Bagaimana Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga?
5.         Bagaimana kontribusi pendidikan jasmani dalam aktivitas belajar mahasiswa di jurusan pendidikan ilmu komputer?

1.3         Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1.      Konsep pendidikan jasmani dan olahraga
2.      Tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga
3.      Nilai-nilai yang tekandung dalam pendidikan jasmani
4.      Ruang lingkup pendidikan jasmani dan olahraga
5.      Kontribusi pendidikan jasmani dalam aktifitas  belajar mahasiswa pendidikan ilmu komputer

1.4         Sistematika Penulisan

Bagian pembuka terdiri atas:
A.            Halaman Depan
B.            Kata Pengantar
C.            Daftar Isi 
Bagian isi makalah terdiri atas :
Bab I – Pendahuluan
 di dalamnya berisi:
A.      Latar Belakang
B.       Idientifikasi Masalah
C.       Tujuan
D.      Sistematikan Penulisan
Bab II -  Pembahasan
Di dalamnya akan membahas tentang tentang:
A.       Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga
B.       Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
C.       Nilai-Nilai Yang Tekandung dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga
D.       Kontribusi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Bagi Mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer
Bab III  - Penutup
          Didalamnya akan berisi tengtang:
A.      Kesimpulan
B.       Saran


PEMABAHASAN

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap mahasiswa.
Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari physical education. Jasmani berarti jasad sedangkan pendidikan jasmani adalah upaya pendidikan dengan jalan menggunakan tubuh manusia sebagi sasaran
Sedangkan Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan.
Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin yaitu disportore artinya dis adalah terpisah, portore adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari gangguan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) olahraga adalah latihan gerak badan, Olah berarti laku atau perbuatan dan raga berarti badan. Pada hakekatnya Olahraga adalah aktivitas otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan jasmani memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya, tujuan-tujuan tersebut adalah:
  1.      Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
  2.       Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
  3.       Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
  4.       Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
  5.       Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
  6.       Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
  7.       Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
  8.       Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemjemukan budaya, etnis dan agama.
  9.       Mampu mengisi waktu luang dengan
Tujuan akhir dari pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah untuk penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang menjadi warga masyarakat yang berguna.



Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga mengandung nilai-nilai yang memiliki manfaat posistif bagi mahasisawa UPI, dan diharapkan agar nilai-nilai tersebut dapat bermanfaat bagi mahasiswa saat telah terjun ke masyatakat. Nilai nilai yang dimaksud yaitu:
Excellence (keunggulan) menggambarkan kualitas usaha untuk mencapai prestasi. Hal ini juga mengandung harapan bahwa atlet harus mandiri, seperti yang tersurat dalam moto Olimpade yaitu Citius, Altius, Fortius(Faster, Higher, Stronger) atau lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat. Nilai keunggulan mengacu pada perjuangan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan, sebagai individu dan sebagai kelompok kerja menuju tujuan bersama. Dalam mengejar dan mengukur keunggulan, atlet secara alami akan membandingkan upaya mereka untuk orang lain. Tapi barometer utama keunggulan adalah pencapaian tujuan pribadi seseorang.
Friendship (persahabatan) Nilai persahabatan penting dalam tradisi Olimpiade kuno dan merujuk untuk membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga. Para atlet mengungkapkan nilai ini dengan membentuk ikatan seumur hidup dengan rekan tim mereka, serta lawan-lawan mereka. Nilai persahabatan bersifat humanistik yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan, mengembangkan program budaya dan pendidikan, dan mendorong dialog terbuka pada olahraga dan perdamaian.
Respect (saling menghormati) adalah moral yang mendasari olahraga dan prinsip etika yang harus menginspirasi semua orang yang berpartisipasi. Nilai universal hormat mengacu menghormati untuk diri kita sendiri, satu sama lain, untuk aturan, untuk fair play dan bagi lingkungan.
Responsibility (Tanggung jawab) adalah kemampuan untuk memberikan respons, tanggapan, atau reaksi secara cakap. Tanggung jawab dicirikan antara lain dengan melakukan apa yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh; mengakui kesalahan yang dilakukan tanpa alasan; memberikan yang terbaik atas apa yang dilakukan.
Fair (peduli) adalah bersikap adil dalam melakukan dan memperlakukan sesuatu. Sikap fair antara lain ditandai dengan menegakkan hak sesama termasuk dirinya; mau menerima kesalahan dan menanggung resikonya; menolak berprasangka.

Care (peduli) adalah kesediaan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada sesama. Peduli antara lain ditandai dengan memperlakukan orang lain, diri, dan sesuatu dengan kasih sayang; memperhatikan dan mendengarkan orang lain secara seksama; menangani sesuatu dengan hati-hati.
Truthful (Jujur) adalah suatu sikap terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya. Sikap jujur antara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya; menepati janji; mengakui kesalahan; menolak berbohong, menipu, dan mencuri.
Civilized (Beradab) adalah sikap dasar yang diperlukan dalam bermasyarakat yang berintikan pada kesopanan, keteraturan, dan kebaikan. Beradab antara lain dicirikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya; mengapresiasi terhadap keteraturan.

Dari penjelasan di atas nyata bahwa nilai-nilai olahraga bersifat universal sehingga harus dimiliki oleh semua pelaku olahraga baik atlet, ofisial, maupun semua stake holders yang terlibat dalam kegiatan olahraga. Begitu pentingnya nilai-nilai ini di mata dunia namun dalam kenyataan masih banyak pelaku olahraga yang belum memilikinya. Oleh karena itu mahasiswa UPI diharapkan memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani dan olahraga dengan adanya mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga.
Ruang lingkup pendidikan Jasmani dan kesehatan meliputi beberapa aspek didalamnya, yaitu :
1.      Permainan dan Olahraga, meliputi : Olahraga tradisional, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non  lokomotor, dan manipulatif, atletik,   permainan kecil (kasti, roundres, kippers), permainan bola besar (sepak bola, bola voli, dan bola basket), permainan bola kecil (tenis meja, bulu tangkis dan tenis lapangan), renang, dan beladiri.
2.      Aktivitas Pengembangan sikap tubuh, meliputi : Mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh.
3.      Aktivitas Senam, meliputi :Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai.
4.      Aktivitas Gerak Ritmis, meliputi :Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik.
5.      Aktivitas Air, meliputi :Permaian di air (polo air sederhana), keselamatan di air, keterampilan bergerak di air dan keterampilan renang.
6.      Pendidikan Luar Kelas, meliputi : Piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, penjelajahan, dan mendaki gunung.
7.      Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan, meliputi : Penanaman budaya hidup sehat, perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat dan menjaga lingkungan yang sehat, pengaturan waktu istirahat, berperan dalam kegiatan P3K dan UKS.
8.      Pendidikan Karakter, meliputi : Disiplin (Discipline), Tekun (Diligence), Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerja sama (Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian (Bravery).

Berolahraga meningkatkan energi dan menambah serotonin dalam otak, mahasiswa yang mengambil konsentrasi pendidikan ilmu komputer terkadang harus mengerjakan tugas hingga larut malam bahkan merubah pola tidur dengan hanya tidur 4 jam di siang hari. Hal ini dapat merusak daya tahan tubuh seorang mahasiswa yang dikejar oleh deadline, maka dari itu mahasiswa dapat melakukan olahraga dengan jumlah yang cukup akan membuat produktivitas mereka dalam berfikir akan meningkat.
Mahasiswa pendidikan ilmu komputer cenderung menghabiskan waktunya di hadapan komputer, nilai-nilai jasmani dan olahraga dapat merubah pola hidup mahasiswa untuk lebih menggerakan tubuh mereka dengan cara peregangan atau pemanasan hingga berolahraga walau hanya 30 menit. Karena dengan menggerakan tubuh, mahasiswa yang berkeseharian duduk di depan komputer dapat menghilangkan stress.
Mahasiswa dapat berolahraga dengan baik, dengan 30 menit sehari, dapat melepaskan endorphin keseluruh tubuh dan membuat mahasiswa merasa lebih energik lagi dan membuat rileks, setelah mengerjakan aktivitas mereka yang duduk fokus di depan komputer.
Disisi lain, mahasiswa yang telah memahami nilai-nilai pendidikan jasmani akan menghormati rekan-rekannya, bertangung jawab dalam memilah aktivitas perkuliahan, peduli, jujur dalam mengerjakan tugas, memberikan kesempatan pada rekannya, dan berprilaku sebagai individu yang mematuhi aturan dan berprikemanusiaan.



Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Pendidikan jasmani memiliki tujuan untuk penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia.
Nilai-nilai yang berkembang dari pendidikan jasmani antara lain, keunggulan, persahabatan, respek, adil, jujur, tanggung jawab, peduli, beradab.  Pendidikan jasmani dan olahraga diterapkan di UPI, pengetahuan ini diajarkan untuk menunjang para mahasiswa untuk tetap sehat dan diberikan arahan prilaku berdasarkan nilai-nilai pendidikan jasmani. Khususnya bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi pendidikan ilmu komputer karena dirasa banyak sekali manfaatnya.
Penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai yang terdapat pada pendidikan jasmani, dan seharusnya dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terdapat pada pendidikan jasmani dapat menjadi bekal bagi mahasiswa saat terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat, meski tidak berpengaruh besar pada tingkat produktivitas mahasiswa sebagai calon ahli dalam bidang komputasi. Selain itu,dengan berolahraga dengan teratur dapat membuat tubuh sehat dan bugar sepanjang hari, sehingga dapat tetap beraktifitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Rosy, Galih.2009. Konsep pendidikan jasmani & olahraga [online]. Tersedia: https://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/05/konsep-pendidikan-jasmani-olahraga/ (25 Febuari 2015)
Rizki. 2010. Pengertian / definisi Pendidikan Jasmani (penjas), Olahraga [online]. Tersedia:http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-pendidikan-jasmani.html (25 Febuari 2015)
Musran. 2013. Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga [online]. Tersedia: http://musranaceh.blogspot.com/2013/04/pendidikan-jasmani-dan-pendidikan.html (24 Febuari 2015)
Priyanto, Aris. 2014. Internalisasi Nilai-Nilai Olahraga Melalui Pendidikan Jasmani dan Olahraga(Penjasor) di Sekolah (Upaya Menuju Prestasi Internasional) [online]. Tersedia: http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/index.php?view=v_artikel&id=36 (24 Febuari 2015)
Tapo, Djorny.2012.konsep dasar pendidikan jasmani [online]. Tersedia: http://djornystkipcitrabakti.blogspot.com/p/pengertian-pendidikan-jasmani.html (26 Febuari 2015)