Tuesday, 11 August 2015

Menjadi Guru yang Baik dan Beretika

Assalamu'alaikum. . .
Hai Sobat Science Area... Apa kabar nih?

Masih ingatkah kalian akan sebuah kasus yang sempat menggemparkan dunia pendidikan Indonesia beberapa waktu lalu? Kasus dimana guru dan karyawan sebuah sekolah internasional di jakarta di duga melakukann pelecehan seksual terhadap anak didiknya. Kasus yang ramai dibicarakan sejak April 2014 ini, hingga saat ini belum menemui titik terang.
Bukan tentang bagaimana perjalanan awal hingga akhir kasus ini berjalan yang saya bicarakan kali ini. Namun kali ini saya ingin membicarakan masalah etika seorang guru. Terlepas dari benar atau salah kasus diatas. Rasanya tidak pantas seorang guru yang seharusnya mampu  memberikan contoh kepada anak didiknya melakukan tindakan tidak terpuji seperti kasus tersebut.



Menurut Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.” Pengertian guru diperluas menjadi pendidik yang dibutuhkan secara dikotomis tentang pendidikan. “ pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Hasil motivasi berprestasi, melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”
Peran Guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat.
Lalu bagaimana si sebenarnya sosok seorang guru yang dapat dijadikan sebagai contoh? Guru yang tidak hanya sekedar memberikan materi pembelajaran tapi juga mampu membimbing akhlak anak didiknya agar memiliki akhlak yang mulia.
(Soetjipto,1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Sedangkan menurut Dr. B. Kieser, “Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profesional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan klien.”
Jika dilihat dari dua pernyataan tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa menjadi guru tidak bisa semata-mata hanya untuk kepentingan diri sendiri. Menjadi seorang guru berarti siap mendahulukan kepentingan masa depan bangsa daripada kepentingan pribadi.
Jabatan guru merupakan sebuah profesi. Namun profesi ini tidak seperti profesi-profesi pada umumnya. Mereka yang memilih menjadi guru, wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka.


Sebagai seorang guru, tidak hanya dituntut untuk mampu mengajarkan materi pembelajaran kepada anak didiknya, namun guru juga dituntut agar mampu memberikan contoh yang baik. Oleh karena itu diharapakan seorang guru memiliki beberapa kompentesi kepribadian, selain kompetensi dibidang keguruannya. Kompetensi kepribadian tersebut antara lain:
1.       Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2.      Percaya kepada diri sendiri.
3.      Tenggang rasa dan toleran.
4.      Bersikap terbuka dan demokratis.
5.      Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
6.      Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
7.      Mampu menjalin hubungan insani.
8.      Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
9.      Memahami tujuan pendidikan.
10.  Kreatif dan inovatif dalam berkarya.
Intinya menjadi seorang guru adalah sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat, banga, dan negara. Semoga kasus-kasus pernah terjadi yang menyangkut profesi seorang guru tidak akan teulang kembali di negeri kita tercinta, Aamiin. O iya saya kan mau jadi guru, jadi tolong sobat science area doakan saya agar bisa jadi guru yang baik dan beretika. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum. . . .

Sumber:




0 comments:

Post a Comment