1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah bantuan
atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan
yang diberikan kepada individu dalam memecah kan masalah kehidupannya dengan
wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi
untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
2. Peranan Bimbingan dan konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Bimbingan
dan konseling sangat perlu keberadaannya disetiap sekolah. Hal ini didukung
oleh berbagai macam faktor, seperti dikemukakan oleh Koestoer Partowisastro
(1982), sebagai berikut:
1). Sekolah merupakan lingkungan hidup kedua sesudah rumah, di
mana anak dalam waktu sekian jam hidupnya berada
di sekolah.
2). Para siswa yang usianya relatif masih sangat membutuhkan
bimbingan baik dalam memahami keadaan dirinya, mengarahkan dirinya, maupun
dalam mengatasi berbagai macam kesulitan.
3. Tujuan Bimbingan di
Sekolah
Tujuan
bimbingan di sekolah adalah membantu:
1). Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh
prestasi belajar yang tinggi.
2). Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang
dilakukannya pada saat proses belajar-mengajar berlangsung dan dalam hubungan
sosial.
3). Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan
kesehatan jasmani.
4). Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan
kelanjutan studi.
5).
Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan
jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
4. Peranan Bimbingan dan Konseling
Peranan Bimbingan dan Konseling antara lain:
(1)
bimbingan belajar,
(2) bimbingan sosial, dan
(3) bimbingan dalam mengatasi
masalah-masalah pribadi.
5. Landasan Bimbingan dan Konseling
Landasan-landasan
itu adalah sebagai berikut:
1). Bimbingan selalu memperhatikan perkembangn siswa sebagai
individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.
2). Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing
individu.
3). Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara
pembimbing dengan yang dibimbing.
4). Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran
individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi (human
rights).
5). Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat alamiah yang
mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan
psikologis.
6). Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk
individu yang bermasalah saja.
6. Prisip-Prinsip Profesional Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Prisip-Prinsip Profesional Bimbingan Dan Konseling
Di Sekolah antara lain: prinsp-prinsip umum, prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan individu yang dibimbing, prinsip-prinsip khusus yang
berhubungan dengan individu yang memberikan bimbingan, prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan.
7. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Ada
beberapa asas yang perlu diperhatikan, yaitu: Asas kerahasiaan, Asas
keterbukaan, Asas kesukarelan, Asas kekinian, Asas kegiatan, Asas kedinamisan,
Asas keterpaduan, Asas kenormatifan, Asas keahlian, Asas alih tangan, Asas tut
wuri handayani.
8. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan
bimbingan dan konseling hendaknya menekankan pada: (a) orientasi individual,
(b) orientasi perkembangan siswa, dan (c) orientasi permasalahan yang dihadapi
siswa.
9. Kode etik Bimbingan dan konseling
beberapa butir rumusan
kode etik bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Pembimbing atau pejabat lain yang memegang
jabatan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan harus memegang teguh
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
2) Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada
keahliannya atau wewenangnya.
3) Pembimbing
langsung berkaitan dengan kehidupan pribadi orang.
0 comments:
Post a Comment