Sunday, 1 March 2015

POSISI DAN URGENSI BIMBINGAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

A.   Posisi Bimbingan Konseling dalam Pendidikan
Siswa merupakan unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pendidikan yang hanya melaksanakan  bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan  atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual. Kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ada 3 ruang lingkup kegiatan yaitu :
1.    Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan  yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas,  pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.
2.    Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.
3.     Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui  interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung  jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Selain itu, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu (siswa) agar memperoleh pencerahan diri (intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual) sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif serta mampu mencapai kehidupannya yang bermakna (produktif dan konstributif), baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau masyarakat.
B.   Urgensi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Keadaan yang kurang mendukung saat ini, seperti rawannya peredaran narkoba di kalangan remaja, maraknya pornografi di televisi dan VCD, penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras di kalangan anak muda yang dianggap sudah biasa, dan sebagainya. Sungguh menjadi catatan merah bagi semua penghuni negeri ini. Bila kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mengatasinya ? maka satu-satunya jawaban yang mungkin dan cukup menjanjikan adalah dengan menggunakan fasilitas Bimbingan dan Konseling di sekolah, sejak dini. Semua itu dilakukan dengan harapan agar anak-anak terdidik sejak dini untuk mengikuti aturan norma yang berlaku dalam budaya negerinya. Disinilah, bisa kita lihat betapa penting dan urgent-nya peran Bimbingan Konseling dalam dunia pendidikan.

Disisi lain adanya peran Bimbingan dan Konseling dalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan karena diharapakan akan mampu membawa peserta didik sampai pada standar kemampuan profesional dan akademis, juga perkembangan diri yang sehat dan produktif.

0 comments:

Post a Comment