A. Posisi Bimbingan Konseling dalam
Pendidikan
Siswa merupakan
unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang
atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena mereka
masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya,
juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang
administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya
akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik,
tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek
psikososiospiritual.
Kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ada 3 ruang lingkup kegiatan
yaitu :
1. Bidang
Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara
efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan yang terkait dengan kegiatan perencanaan
organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas, pembiayaan,
penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi
program.
2. Bidang
intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap.
Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para
guru.
3. Bidang Pembinaan
Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan
bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang
optimal, melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel
yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah
guru pembimbing atau konselor.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan
kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran
secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses
belajarnya. Selain itu, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
individu (siswa) agar memperoleh pencerahan diri (intelektual, emosional,
sosial dan moral spiritual) sehingga mampu menyesuaikan diri secara dinamis dan
konstruktif serta mampu mencapai kehidupannya yang bermakna (produktif dan
konstributif), baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau masyarakat.
B.
Urgensi
Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Keadaan yang kurang mendukung saat ini, seperti rawannya
peredaran narkoba di kalangan remaja, maraknya pornografi di televisi dan VCD,
penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras di kalangan anak muda yang dianggap
sudah biasa, dan sebagainya. Sungguh menjadi catatan merah bagi semua penghuni
negeri ini. Bila kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah bagaimana
mengatasinya ? maka satu-satunya jawaban yang mungkin dan cukup menjanjikan
adalah dengan menggunakan fasilitas Bimbingan dan Konseling di sekolah, sejak
dini. Semua itu dilakukan dengan harapan agar anak-anak terdidik sejak dini
untuk mengikuti aturan norma yang berlaku dalam budaya negerinya. Disinilah,
bisa kita lihat betapa penting dan urgent-nya peran Bimbingan Konseling dalam
dunia pendidikan.
Disisi lain adanya peran Bimbingan dan Konseling dalam
dunia pendidikan juga sangat diperlukan karena diharapakan akan mampu membawa
peserta didik sampai pada standar kemampuan profesional dan akademis, juga perkembangan
diri yang sehat dan produktif.
0 comments:
Post a Comment